Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Lacuna' Semarang

Semarang,13/11/2020 Dear, Nandya Safira 🌻 Waktu aku nulis ini Semarang lagi panas-panasnya, terkadang waktu mandi sore mau berangkat kerja airnya bahkan hangat. Tapi, tidak seperti hubungan aku dengan kamu, kita justru malah terasa dingin akhir-akhir ini. Banyak salah paham, saling curiga, sampai akhirnya kita masing-masing jadi ultrasensitive persons. Kita jadi lebih asumtif, berfikir kalau kita sedang tidak baik-baik saja. Padahal semuanya baik-baik saja, sampai aku sadar bahwa kita punya masalah, Jarak. Ya, aku ada masalah besar soal jarak, keluarga aku sumber traumatik ini, semua berasal dari paranoia aku soal jarak yang bisa merusak apapun. Komunikasi,  Esensi, dan Afeksi. Aku ikut bahagia atas kelulusan dan tanpa lama kamu sekarang sudah bekerja, yeayy. "Alhamdulillah, akhirnya anak ibu lulus, makasih ya mas Anda sudah menenmai Ira" Ibumu menyampaikan lirih itu saat aku ke rumahmu dengan raut lusuh aku karena gagal lolos seleksi kerja dan gagal buat kamu bangga. Pekerj

Love

Dear, Nandya Safira ❣️ Mungkin kamu baca ini nanti setelah bangun tidur pagi setelah kamu lalui tidurmu yang penuh mimpi, yang bisa buat aku tersenyum dan aku tunggu tiap pagi. Aku, Chandra Demis, laki-laki yang 6 bulan terakhir ini menggantungkan hati dan harapan besar pada sosok kecil lucu yang sudah 4 tahun bersama dalam satu atap studi, sosok perempuan kecil ini pada awalnya aku kira sosok apatis dan musuh saat kita berkelompok. Namun, aku salah besar, aku sekarang justru ingin lihat sosok itu setiap aku terbangun dari tidur. Sosok itu kamu, Nandya Safira. Aku cukup beruntung bisa mengenal dekat kamu diakhir aku menjalani studi, kamu jawaban atas doa ku selama ini, doa aneh ku yang meminta seseorang spesial membawakan bouquet bunga untuk aku. Sampai akhirnya, aku jatuh cinta setelah "menemani" proses skripsi mu, ya, menemani. Aku tidak punya cukup mental untuk mengatakan kalau aku sedang mendekati mu, aku tidak cukup berani mengatakan bahwa aku pengganti "dia".