Malam kian pekat saat aku menulis ini
Malam kian tidak bersahabat karena dinginnya makin menusuk
Malam kian meronta-ronta meminta rindu ini segera ada di peraduan
Namun,
Bicara soal malam, malam bukan lawan setara mu
Malam tidak mampu mendinginkan hangatnya kecupmu yang masih terasa di hati
Malam tidak mampu melumpuhkan nyanyian indah suaramu di sudut terpekat hatiku
Iya,
Kamu wujud penciptaan semesta permai yang indah dan hangat
Kamu wujud penciptaan yang ikhlas dan kuat
Kamu, Nandya Safira sayangku tercinta
Kita pernah ada di perang batin terkelam
Kita pernah ada di drama romansa terburuk
Kita pernah ada di badai tangis terparah
Sejak saat itu,
Tersisa asa untuk kembali
Syukurlah, semesta mendukung
Kita bisa kalahkan ego, musuh terbesar manusia
Aku, tidak pernah bosan untuk mendampingimu
Aku, tidak pernah lelah untuk menyanjungmu
Aku, tidak pernah menyerah untuk mengertimu
Mengertilah, aku sayang kamu.
Tersayang,
Demis ❣️
Komentar
Posting Komentar