Langsung ke konten utama

Postingan

Separuh Purnama

Malam kian pekat saat aku menulis ini Malam kian tidak bersahabat karena dinginnya makin menusuk Malam kian meronta-ronta meminta rindu ini segera ada di peraduan Namun, Bicara soal malam, malam bukan lawan setara mu Malam tidak mampu mendinginkan hangatnya kecupmu yang masih terasa di hati Malam tidak mampu melumpuhkan nyanyian indah suaramu di sudut terpekat hatiku Iya, Kamu wujud penciptaan semesta permai yang indah dan hangat  Kamu wujud penciptaan yang ikhlas dan kuat Kamu, Nandya Safira sayangku tercinta Kita pernah ada di perang batin terkelam Kita pernah ada di drama romansa terburuk Kita pernah ada di badai tangis terparah Sejak saat itu,  Tersisa asa untuk kembali Syukurlah, semesta mendukung Kita bisa kalahkan ego, musuh terbesar manusia Aku, tidak pernah bosan untuk mendampingimu Aku, tidak pernah lelah untuk menyanjungmu Aku, tidak pernah menyerah untuk mengertimu Mengertilah, aku sayang kamu. Tersayang, Demis ❣️
Postingan terbaru

The birds and nest 🕊️

To Dearest, Nandya Safira 🌻 Selamat pagi Nandya Safira,  Ini pagi ke-298 sejak pertama kali aku mengucapkan sayang sama kamu, pagi ke-298 juga hubungan ini sudah kita bangun, dan pagi ke-298 juga saat aku dan kamu jadi kita. Pagi ini aku tidak mau banyak membual dan membahas betapa sayangnya aku padamu, aku hanya ingin membuat cerita pendek fabel burung, layang-layang dan tiang pancang. Layang-layang membutuhkan tiang pancang agar tetap tenang diatas awan dengan hembusan angin yang datang dari segala arah.  Sekali dua kali tiang pancang agak goyah karena angin yang menerpa layang-layang terlalu kencang menerpa, tapi tiang pancang tetap di tanah walau goyah sekalipun. Layang-layang berterima kasih atas kesabaran tiang pancang yang sekuat dan sesabar itu menjaga ketenangannya. Namun, ada permasalahan yang muncul justru bukan dari angin yang selalu menerpa layang-layang sehingga membuat goyah tiang pancang, yaitu jarak. Jarak itu diibaratkan dengan seutas benang yang menghubungkan keduan

Lacuna' Semarang

Semarang,13/11/2020 Dear, Nandya Safira 🌻 Waktu aku nulis ini Semarang lagi panas-panasnya, terkadang waktu mandi sore mau berangkat kerja airnya bahkan hangat. Tapi, tidak seperti hubungan aku dengan kamu, kita justru malah terasa dingin akhir-akhir ini. Banyak salah paham, saling curiga, sampai akhirnya kita masing-masing jadi ultrasensitive persons. Kita jadi lebih asumtif, berfikir kalau kita sedang tidak baik-baik saja. Padahal semuanya baik-baik saja, sampai aku sadar bahwa kita punya masalah, Jarak. Ya, aku ada masalah besar soal jarak, keluarga aku sumber traumatik ini, semua berasal dari paranoia aku soal jarak yang bisa merusak apapun. Komunikasi,  Esensi, dan Afeksi. Aku ikut bahagia atas kelulusan dan tanpa lama kamu sekarang sudah bekerja, yeayy. "Alhamdulillah, akhirnya anak ibu lulus, makasih ya mas Anda sudah menenmai Ira" Ibumu menyampaikan lirih itu saat aku ke rumahmu dengan raut lusuh aku karena gagal lolos seleksi kerja dan gagal buat kamu bangga. Pekerj

Love

Dear, Nandya Safira ❣️ Mungkin kamu baca ini nanti setelah bangun tidur pagi setelah kamu lalui tidurmu yang penuh mimpi, yang bisa buat aku tersenyum dan aku tunggu tiap pagi. Aku, Chandra Demis, laki-laki yang 6 bulan terakhir ini menggantungkan hati dan harapan besar pada sosok kecil lucu yang sudah 4 tahun bersama dalam satu atap studi, sosok perempuan kecil ini pada awalnya aku kira sosok apatis dan musuh saat kita berkelompok. Namun, aku salah besar, aku sekarang justru ingin lihat sosok itu setiap aku terbangun dari tidur. Sosok itu kamu, Nandya Safira. Aku cukup beruntung bisa mengenal dekat kamu diakhir aku menjalani studi, kamu jawaban atas doa ku selama ini, doa aneh ku yang meminta seseorang spesial membawakan bouquet bunga untuk aku. Sampai akhirnya, aku jatuh cinta setelah "menemani" proses skripsi mu, ya, menemani. Aku tidak punya cukup mental untuk mengatakan kalau aku sedang mendekati mu, aku tidak cukup berani mengatakan bahwa aku pengganti "dia".

Revitalisasi Alun-alun Banyumas

Rekreasi ke Landmark "Baru" Banyumas Tulisan Ikonik Banyumas yang menjadi daya tarik Masyarakat untuk berkunjung doc.pibadi BANYUMAS –  Libur panjang akhir pekan Isra Mi’raj, Senin (24/4) dimanfaatkan warga sekitar Alun-Alun Banyumas yang berada di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Untuk mengisi waktu liburannya di Alun-alun Banyumas, Tulisan ikonik Banyumas, aneka kuliner dan event besar yang diselenggarakan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang berkunjung. Kini warga dapat menikmati tempat refreshing dan murah meriah bersama keluarga dan orang terdekat. Setelah rampung pada pertengahan tahun 2016 melalui proses renovasi yang cukup lama Alun-alun Banyumas mulai men dapat tempat di hati ma syarakat. Bukan hanya karena faktor dekatnya jarak dengan kediaman namun adanya tulisan BANYUMAS yang dihias lampu LED merah yang ikonik membuat masyarakat yang cukup jauh tempat tinggalnya untuk datang hanya sekedar berfoto selfie di

Nenek Moyang Smartpone

Xerox PARC  source: parc.com Xerox PARC ( PALO ALTO RESEARCH CENTER ) merupakan sebuah nama legenda dalam sebuah perkembangan teknologi digital atau revolusi digital, mulai dari perkembangan mouse, laptop, komputer pribadi ( PC ) dan bahkan ikon – ikon pada smartphone pada saat ini. Namun pada saat itu Xerox sebagai lembaga penemu tidak mengkomersialisasikan penemuan – penemuan tersebut, karena Xerox menganggap mesin fotokopi lebih penting dari semua penemuan – penemuan tersebut. Dalam perkembangannya pemuda brilian yang dimiliki Xerox   yaitu Allan Kay melakukan sebuah kejutan dengan mendemonstrasikan berbagai ikon – ikon seperti pada smartphone sekarang ini pada salah satu Graphics User Interface pada serombongan anak muda yang mendatangi Xerox, anak muda terebut yaitu Steve Jobs , Bill Gates, dan Paul Allen. Komputer Personal ( PC ) memasuki dunia yang lebih rumit ketika IBM asal amerika memperkenalkan sebuah mainframe computer yang mempengaruhi perkembangan atau kom

Jalan Bergelombang Ruas Purwokerto - Sokaraja

Jalan Bergelombang Meresahkan Pengendara Jalanan di ruas Purwokerto – Sokaraja Kabupaten Banyumas, banyak yang bergelombang , akibat pengaspalan yang kurang rata, serta banyak truk besar yang memperparah kondisi jalan.   Sabtu, 11 Maret 2017. Jalan Provinsi yang berada di jalur kota Purwokerto atau jalan Purwokerto-Sokaraja di wilayah Kabupaten Banyumas kondisinya bergelombang serta berlubang di kedua sisi lajur. Puluhan lubang-lubang berbagai ukuran, mulai berdiameter 5 hingga 30 sentimeter (cm),serta aspal tambal sulam yang membentuk gundukan tampak menghiasi di sepanjang jalan penghubung jalur Purwokerto hingga Sokaraja Kabupaten Banyumas. Lubang tersebut terus-menerus digenangi air keruh sisa hujan. Walau sudah ada penanganan dari pihak terkait dengan melakukan tambal sulam, namun hasil tambal sulam tersebut menimbulkan masalah baru, yaitu gundukan aspal bergelombang karena pengaspalan sebagian jalan saja, sehingga p