Langsung ke konten utama

Nenek Moyang Smartpone

Xerox PARC 
https://www.parc.com/content/news/media-library/logo_rgb_parc.jpg
source: parc.com

Xerox PARC ( PALO ALTO RESEARCH CENTER ) merupakan sebuah nama legenda dalam sebuah perkembangan teknologi digital atau revolusi digital, mulai dari perkembangan mouse, laptop, komputer pribadi ( PC ) dan bahkan ikon – ikon pada smartphone pada saat ini. Namun pada saat itu Xerox sebagai lembaga penemu tidak mengkomersialisasikan penemuan – penemuan tersebut, karena Xerox menganggap mesin fotokopi lebih penting dari semua penemuan – penemuan tersebut.

Dalam perkembangannya pemuda brilian yang dimiliki Xerox  yaitu Allan Kay melakukan sebuah kejutan dengan mendemonstrasikan berbagai ikon – ikon seperti pada smartphone sekarang ini pada salah satu Graphics User Interface pada serombongan anak muda yang mendatangi Xerox, anak muda terebut yaitu Steve Jobs , Bill Gates, dan Paul Allen.

Komputer Personal ( PC ) memasuki dunia yang lebih rumit ketika IBM asal amerika memperkenalkan sebuah mainframe computer yang mempengaruhi perkembangan atau kompetisi dalam menciptakan sebuah tampilan tatap muka yang ramah pada pengguna. Xerox dengan DynaBooknya yang dianggap sebagai perintis yang kemudian seolah – olah dicuri oleh Steve Jobs dengan Macintosh dan Bill Gates dengan Microsoftnya, keduanya saling klaim pemilik pertama teknologi User Interface yang ramah tersebut.

Seiring perkembangan zaman yang pesat dan menuntut teknologi yang cepat dan mudah, Bill Gates dengan kombinasi Windows dan Intel nya jauh mengungguli Macintosh nya Steve Jobs, namun Steve Jobs dengan Iphone mampu membuat Windows Phone tidak dapat berbuat apa – apa, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai produk maha karya tersebut tidak terlepas dari peran penting sebuah produsen mesin fotokopi yaitu Xerox.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revitalisasi Alun-alun Banyumas

Rekreasi ke Landmark "Baru" Banyumas Tulisan Ikonik Banyumas yang menjadi daya tarik Masyarakat untuk berkunjung doc.pibadi BANYUMAS –  Libur panjang akhir pekan Isra Mi’raj, Senin (24/4) dimanfaatkan warga sekitar Alun-Alun Banyumas yang berada di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Untuk mengisi waktu liburannya di Alun-alun Banyumas, Tulisan ikonik Banyumas, aneka kuliner dan event besar yang diselenggarakan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang berkunjung. Kini warga dapat menikmati tempat refreshing dan murah meriah bersama keluarga dan orang terdekat. Setelah rampung pada pertengahan tahun 2016 melalui proses renovasi yang cukup lama Alun-alun Banyumas mulai men dapat tempat di hati ma syarakat. Bukan hanya karena faktor dekatnya jarak dengan kediaman namun adanya tulisan BANYUMAS yang dihias lampu LED merah yang ikonik membuat masyarakat yang cukup jauh tempat tinggalnya untuk datang hanya sekedar berfoto selfie di...

The birds and nest 🕊️

To Dearest, Nandya Safira 🌻 Selamat pagi Nandya Safira,  Ini pagi ke-298 sejak pertama kali aku mengucapkan sayang sama kamu, pagi ke-298 juga hubungan ini sudah kita bangun, dan pagi ke-298 juga saat aku dan kamu jadi kita. Pagi ini aku tidak mau banyak membual dan membahas betapa sayangnya aku padamu, aku hanya ingin membuat cerita pendek fabel burung, layang-layang dan tiang pancang. Layang-layang membutuhkan tiang pancang agar tetap tenang diatas awan dengan hembusan angin yang datang dari segala arah.  Sekali dua kali tiang pancang agak goyah karena angin yang menerpa layang-layang terlalu kencang menerpa, tapi tiang pancang tetap di tanah walau goyah sekalipun. Layang-layang berterima kasih atas kesabaran tiang pancang yang sekuat dan sesabar itu menjaga ketenangannya. Namun, ada permasalahan yang muncul justru bukan dari angin yang selalu menerpa layang-layang sehingga membuat goyah tiang pancang, yaitu jarak. Jarak itu diibaratkan dengan seutas benang yang menghubungk...

Separuh Purnama

Malam kian pekat saat aku menulis ini Malam kian tidak bersahabat karena dinginnya makin menusuk Malam kian meronta-ronta meminta rindu ini segera ada di peraduan Namun, Bicara soal malam, malam bukan lawan setara mu Malam tidak mampu mendinginkan hangatnya kecupmu yang masih terasa di hati Malam tidak mampu melumpuhkan nyanyian indah suaramu di sudut terpekat hatiku Iya, Kamu wujud penciptaan semesta permai yang indah dan hangat  Kamu wujud penciptaan yang ikhlas dan kuat Kamu, Nandya Safira sayangku tercinta Kita pernah ada di perang batin terkelam Kita pernah ada di drama romansa terburuk Kita pernah ada di badai tangis terparah Sejak saat itu,  Tersisa asa untuk kembali Syukurlah, semesta mendukung Kita bisa kalahkan ego, musuh terbesar manusia Aku, tidak pernah bosan untuk mendampingimu Aku, tidak pernah lelah untuk menyanjungmu Aku, tidak pernah menyerah untuk mengertimu Mengertilah, aku sayang kamu. Tersayang, Demis ❣️